Gambar Sampul IPS · Bab 12 Bentuk-bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial
IPS · Bab 12 Bentuk-bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial
Sanusi Fattah

24/08/2021 13:36:38

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

258258

258258

258

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Hubungan sosial

Asosiatif

Merupakan bentuk hubungan

manusia dalam berinteraksi untuk

memenuhi kebutuhan hidup

Disosiatif

memerlukan

Pranata Sosial

Pranata

Ekonomi

Pranata

Politik

Pranata

Keluarga

Pranata

Agama

Fungsi dan Peranan

Pranata bagi Kehidupan

Masyarakat

PETPET

PETPET

PET

A KA K

A KA K

A K

ONSEPONSEP

ONSEPONSEP

ONSEP

BAB 12 BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

BAB 12 BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

BAB 12 BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

BAB 12 BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

BAB 12 BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA

SOSIAL DSOSIAL D

SOSIAL DSOSIAL D

SOSIAL D

ALAM KEHIDUP

ALAM KEHIDUP

ALAM KEHIDUP

ALAM KEHIDUP

ALAM KEHIDUP

AN MASYAN MASY

AN MASYAN MASY

AN MASY

ARAKAARAKA

ARAKAARAKA

ARAKA

TT

TT

T

K

ehidupan bermasyarakat selalu menimbulkan hubungan

antarmanusia dalam suatu lingkungan kehidupan tertentu. Sebagai

makhluk sosial, manusia memerlukan manusia lain untuk

berinteraksi dan saling memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak

dapat dipenuhinya sendiri. Pada bab ini, kalian akan sedikit

mengulang pelajaran kelas VII mengenai bentuk-bentuk interaksi

atau hubungan sosial. Setelah itu,kalian akan mempelajari tentang

pranata sosial.

Sumber:

Jawa Pos,

20 Februari 2006

Gambar 12.1

Manusia butuh manusia lain untuk berinteraksi dan saling

memenuhi kebutuhan hidupnya.

BENTUK-BENTUK

BENTUK-BENTUK

BENTUK-BENTUK

BENTUK-BENTUK

BENTUK-BENTUK

HUBUNGHUBUNG

HUBUNGHUBUNG

HUBUNG

AN SOSIAL D

AN SOSIAL D

AN SOSIAL D

AN SOSIAL D

AN SOSIAL D

ANAN

ANAN

AN

PRANPRAN

PRANPRAN

PRAN

AA

AA

A

TT

TT

T

A SOSIAL DA SOSIAL D

A SOSIAL DA SOSIAL D

A SOSIAL D

ALAMALAM

ALAMALAM

ALAM

KEHIDUPKEHIDUP

KEHIDUPKEHIDUP

KEHIDUP

AN MASYAN MASY

AN MASYAN MASY

AN MASY

ARAKAARAKA

ARAKAARAKA

ARAKA

TT

TT

T

11

11

1

22

22

2

BABBAB

BABBAB

BAB

260260

260260

260

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Hubungan Sosial

Hubungan Sosial

Hubungan Sosial

Hubungan Sosial

Hubungan Sosial

AA

AA

A

..

..

.

Telah kalian pelajari di kelas VII, bahwa hubungan sosial dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu proses yang asosiatif dan disosiatif.

Hubungan sosial asosiatif merupakan hubungan yang bersifat

positif, artinya hubungan ini dapat mempererat atau memperkuat

jalinan atau solidaritas kelompok. Adapun hubungan sosial

disosiatif merupakan hubungan yang bersifat negatif, artinya

hubungan ini dapat merenggangkan atau menggoyahkan jalinan

atau solidaritas kelompok yang telah terbangun.

1.1.

1.1.

1.

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Hubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang

cenderung menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota

kelompok. Hubungan sosial asosiatif memiliki bentuk-bentuk

berikut ini.

a.

Kerja sama

; kerja sama dapat dilakukan paling

sedikit oleh dua

individu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam

mencapai tujuan bersama tersebut, pihak-pihak yang terlibat

dalam kerja sama saling memahami kemampuan masing-

masing dan saling membantu sehingga terjalin sinergi. Kerja

sama dapat terjalin semakin kuat jika dalam melakukan kerja

sama tersebut terdapat kekuatan dari luar yang mengancam.

Ancaman dari pihak luar ini akan menumbuhkan semangat

yang lebih besar karena selain para pelaku kerja sama akan

berusaha mempertahankan eksistensinya, mereka juga

sekaligus berupaya mencapai tujuan bersama. Kerja sama dapat

dibedakan atas beberapa bentuk, berikut ini.

1)

Kerukunan

; merupakan bentuk kerja sama

yang paling sederhana dan mudah

diwujudkan dalam kehidupan ber-

masyarakat. Bentuk kerukunan, misalnya

kegiatan gotong royong, musyawarah, dan

tolong menolong. Contohnya gotong-

royong membangun rumah, menolong

korban becana, musyawarah dalam memilih

kepanitiaan suatu acara di lingkungan RT.

2)

Bargaining

; merupakan bentuk kerja sama

yang dihasilkan melalui proses tawar

menawar atau kompromi antara dua pihak

atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan.

Bentuk

kerja sama ini pada umumnya dilakukan di bidang

perdagangan atau jasa. Contohnya kegiatan tawar menawar

antara penjual dan pembeli dalam kegiatan perdagangan.

Sumber:

Kompas,

Februari 2008

Gambar 12.2

Gotong royong menolong

korban bencana merupakan contoh

bentuk kerukunan.

261261

261261

261

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

3)

Kooptasi (cooptation)

; proses penerimaan unsur-unsur baru

dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu

organisasi agar tidak terjadi keguncangan atau perpecahan

di tubuh organisasi tersebut. Contohnya pemerintah

akhirnya menyetujui penerapan hukum Islam di Nanggroe

Aceh Darussalam yang semula masih pro kontra, untuk

mencegah disintegrasi bangsa.

4)

Koalisi (coalition)

; yaitu kombinasi antara dua pihak atau

lebih yang bertujuan sama. Contohnya koalisi antara dua

partai politik dalam mengusung tokoh yang dicalonkan

dalam pilkada.

5)

Joint venture

; yaitu kerja sama antara pihak asing dengan

pihak setempat dalam pengusahaan proyek-proyek

tertentu. Contohnya kerjasama antara PT Exxon mobil

Co.LTD dengan PT Pertamina dalam mengelola proyek

penambangan minyak di Blok Cepu.

b.

Akomodasi

; dapat diartikan sebagai suatu

keadaan atau sebagai suatu proses.

Sebagai

keadaan

, akomodasi adalah suatu bentuk

keseimbangan dalam interaksi antarindividu

atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan

norma sosial dan nilai sosial yang berlaku.

Sebagai

proses

, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha

manusia untuk meredakan suatu pertentangan,

yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

Sebagai suatu proses, akomodasi mempunyai

beberapa bentuk. Berikut ini bentuk-bentuk akomodasi.

1)

Koersi

(

coercion);

suatu bentuk akomodasi yang dilak-

sanakan karena adanya paksaan, baik secara fisik

(langsung) ataupun secara psikologis (tidak langsung). Di

dalam hal ini, salah satu pihak berada pada kondisi yang

lebih lemah. Contoh: Koersi secara fisik adalah perbudakan

dan penjajahan, sedangkan koersi secara psikologis

contohnya tekanan negara-negara donor (pemberi

pinjaman) kepada negara-negara kreditor dalam

pelaksanaan syarat-syarat pinjaman.

2)

Kompromi (compromize)

; suatu bentuk akomodasi di antara

pihak-pihak yang terlibat untuk dapat saling mengurangi

tuntutannya agar penyelesaian masalah yang terjadi dapat

dilakukan. Contohnya perjanjian antara pemerintah Indo-

nesia dengan gerakan separatis Aceh dalam hal menjaga

stabilitas keamanan stabilitas keamanan di Aceh.

3)

Arbitrasi (arbitration)

; suatu cara mencapai kesepakatan yang

dilakukan antara dua pihak yang bertikai dengan bantuan

pihak ketiga.

Gillin dan Gillin mengelompokkan

bentuk-bentuk akomodasi ke

dalam dua kelompok besar yaitu

coordinate accomodation

di mana

pihak-pihak sederajat kedudukan-

nya; dan

super-ordinate accomadation

,

di mana

satu pihak lebih tinggi

kedudukannya dari pihak lainnya.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

262262

262262

262

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Pihak ketiga tersebut memiliki wewenang dalam penyelesaian

sengketa dan biasanya merupakan suatu badan yang

memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang

bertikai. Contohnya penyelesaian pertikaian antara buruh

dengan pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga Kerja.

4)

Mediasi (mediation)

; mediasi hampir

sama dengan arbitrasi. Akan tetapi,

dalam hal ini fungsi pihak ketiga hanya

sebagai penengah dan tidak memiliki

wewenang dalam penyelesaian

sengketa. Contohnya mediasi yang

dilakukan oleh pemerintah Finlandia

dalam penyelesaian konflik antara

pemerintah Indonesia dengan GAM.

5)

Konsiliasi (conciliation)

; yaitu usaha

mempertemukan keinginan dari

beberapa pihak yang sedang berselisih demi tercapainya

tujuan bersama. Contohnya konsultasi antara pengusaha

angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam penetapan tarif

angkutan.

6)

Toleransi (tolerance)

; suatu bentuk akomodasi yang dilandasi

sikap saling menghormati kepentingan sesama sehingga

perselisihan dapat dicegah atau tidak terjadi. Dalam hal

ini, toleransi timbul karena adanya kesadaran masing-

masing individu yang tidak direncanakan. Contohnya

toleransi antarumat beragama di Indonesia.

7)

Stalemate

; suatu keadaan perselisihan yang berhenti pada

tingkatan tertentu. Keadaan ini terjadi karena masing-

masing pihak tidak dapat lagi maju ataupun mundur

(seimbang). Hal ini menyebabkan masalah yang terjadi

akan berlarut-larut tanpa ada penyelesaiannya. Contohnya

perselisihan antara negara Amerika Serikat dengan negara

Iran terkait dengan isu nuklir.

8)

Pengadilan (adjudication)

; merupakan bentuk penyelesaian

perkara atau perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara

melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Contohnya penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan.

c.

Asimilasi

; adalah proses sosial yang timbul apabila ada

kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang

berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu

lama. Dengan demikian, lambat laun kebudayaan asli akan

berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru yang

merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan

tidak lagi membeda-bedakan antara unsur budaya lama dengan

kebudayaan baru.

Sumber:

Harian Solopos,

16 Agustus 2005

Gambar 12.3

Mediasi yang dilakukan oleh

pemerintah Finlandia dengan RI.

263263

263263

263

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Proses ini ditandai dengan adanya usaha mengurangi

perbedaan yang ada. Proses asimilasi bisa timbul jika ada:

1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya;

2) orang perorangan sebagai anggota kelompok saling

bergaul secara intensif, langsung, dan dalam jangka waktu

yang lama;

3) kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut

masing-masing berubah dan saling menyesuaikan.

Contohnya perkawinan antarsuku sehingga terjadi

pembauran dari kebudayaan masing-masing individu sehingga

muncul kebudayaan baru.

d.

Akulturasi

; adalah suatu keadaan diterimanya

unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan

sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya asing

tersebut berjalan secara lambat dan disesuaikan

dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian

budaya sendiri tidak hilang. Contohnya akulturasi

antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada

seni arsitektur masjid Kudus .

2.2.

2.2.

2.

Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

a.

Persaingan

; adalah suatu proses sosial yang

dilakukan oleh individu atau kelompok dalam

usahanya mencapai keuntungan

tertentu tanpa

adanya ancaman atau kekerasan dari para pelaku.

Contohnya persaingan antarperusahaan telekomunikasi

atau

provider dalam menyediakan pelayanan tarif murah pulsa.

b.

Kontravensi

; merupakan suatu bentuk proses sosial yang

berada di antara persaingan dengan pertentangan atau

pertikaian. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi

terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain. Sikap

tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian, namun

tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Bentuk

kontravensi, misalnya berupa perbuatan menghalangi,

menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi.

Contohnya demontrasi yang dilakukan elemen masyarakat

untuk menghalangi atau menolak kenaikan BBM

c.

Pertentangan/Perselisihan

; adalah suatu proses sosial di mana

individu atau kelompok menantang pihak lawan dengan

ancaman dan atau kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Contohnya pertentangan antara golongan muda dengan

golongan tua dalam menentukan waktu pelaksanaan

Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945.

Sumber:

Indonesian Heritage, 2002

Gambar 12.4

Salah satu contoh

bentuk akulturasi budaya Islam

dan Hindu.

264264

264264

264

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Pranata Sosial

Pranata Sosial

Pranata Sosial

Pranata Sosial

Pranata Sosial

B.B.

B.B.

B.

1.1.

1.1.

1.

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian dan Ftian dan F

tian dan Ftian dan F

tian dan F

ungsi Prungsi Pr

ungsi Prungsi Pr

ungsi Pr

anatanat

anatanat

anat

a Sosiala Sosial

a Sosiala Sosial

a Sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam

hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi

berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal

dari bahasa asing

social institutions

, itulah sebabnya ada beberapa

ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai

lembaga kemasyarakatan

,

di antaranya adalah

Soerjono Soekanto

. Lembaga kemasyarakatan

diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang

berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan ber-

masyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan

norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan

kebutuhan pokok masyarakat.

Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi.

Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.

a.

Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal

bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah

kemasyarakatan.

b.

Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.

c.

Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan

sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan

masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi

besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).

a.

Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak,

disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masya-

rakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi

reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat

melahirkan keturunan.

b.

Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak,

tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada.

Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten

dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari

perilaku menyimpang.

Lakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal kalian selama satu minggu!

Catatlah aktivitas-aktivitas penduduk yang termasuk dalam jenis hubungan yang

asosiatif ataupun yang disosiatif!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

265265

265265

265

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

2.2.

2.2.

2.

Ciri-Ciri Pranata Sosial

Ciri-Ciri Pranata Sosial

Ciri-Ciri Pranata Sosial

Ciri-Ciri Pranata Sosial

Ciri-Ciri Pranata Sosial

Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata

sosial yang ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri

yang membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri atau

karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut ini.

a.a.

a.a.

a.

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki

lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-

wujud

dalam tulisan, gambar yang memiliki makna

serta

menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang

bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol

dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan

simbol dari pranta politik negara Indonesia.

b.b.

b.b.

b.

Memiliki TMemiliki T

Memiliki TMemiliki T

Memiliki T

atat

atat

at

a Ta T

a Ta T

a T

erer

erer

er

tib dan Ttib dan T

tib dan Ttib dan T

tib dan T

rr

rr

r

adisiadisi

adisiadisi

adisi

Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi

tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun

tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman

bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya

dalam

pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada

orang

tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang

deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan

ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah

yang tertuang dalam tata tertib sekolah.

c.c.

c.c.

c.

Memiliki Satu at

Memiliki Satu at

Memiliki Satu at

Memiliki Satu at

Memiliki Satu at

au Beberau Beber

au Beberau Beber

au Beber

apa Tapa T

apa Tapa T

apa T

ujuanujuan

ujuanujuan

ujuan

Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh

anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan

dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi,

antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

d.d.

d.d.

d.

Memiliki Nilai

Memiliki Nilai

Memiliki Nilai

Memiliki Nilai

Memiliki Nilai

Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-

pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat,

mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam

kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri

atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur ke-

budayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung ber-

gabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut

mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh

tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap meng-

hormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

e.e.

e.e.

e.

Memiliki Usia Lebih Lama (T

Memiliki Usia Lebih Lama (T

Memiliki Usia Lebih Lama (T

Memiliki Usia Lebih Lama (T

Memiliki Usia Lebih Lama (T

ingkingk

ingkingk

ingk

at Kat K

at Kat K

at K

ekek

ekek

ek

ekek

ekek

ek

alan Talan T

alan Talan T

alan T

erer

erer

er

tt

tt

t

entu)entu)

entu)entu)

entu)

Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama dari-

pada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah

berganti atau berubah.

Sumber:

Atlas Digital Indonesia,

2002

Gambar 12.5

Lambang Garuda

merupakan simbol pranata

politik bangsa Indonesia.

266266

266266

266

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

3.3.

3.3.

3.

Penggolongan Pranata Sosial

Penggolongan Pranata Sosial

Penggolongan Pranata Sosial

Penggolongan Pranata Sosial

Penggolongan Pranata Sosial

Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum dan karakteristiknya

tersebut, pranata sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut.

Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.

a.

Berdasarkan perkembangannya

, pranata sosial dapat dibeda-

kan menjadi

crescive institutions

dan

enacted institutions

.

1)

Crescive institutions

adalah pranata sosial yang secara tidak

sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat.

Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan ber-

bagai upacara adat.

2)

Enacted institutions

adalah pranata sosial yang sengaja

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan,

lembaga kesehatan, dan lain-lain.

b.

Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima

masyarakat

, pranata sosial dapat dibedakan menjadi

basic in-

stitutions

dan

subsidiary institutions

.

1)

Basic institutions

adalah pranata sosial yang dianggap

penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di

masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.

2)

Subsidiary institutions

adalah pranata yang dianggap kurang

penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.

c.

Berdasarkan penerimaan masyarakat

, pranata sosial dapat

dibedakan menjadi

approved institutions

dan

unsanctioned insti-

tutions

.

1)

Approved institutions

adalah bentuk pranata sosial yang

diterima secara umum oleh masyarakat.

Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, dan lain-

lain.

2)

Unsanctioned institutions

adalah bentuk pranata sosial yang

secara umum ditolak oleh masyarakat.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang

diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah

diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat

dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan

memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi

pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun

dari dulu hingga sekarang.

f.f.

f.f.

f.

Memiliki Alat Kelengkapan

Memiliki Alat Kelengkapan

Memiliki Alat Kelengkapan

Memiliki Alat Kelengkapan

Memiliki Alat Kelengkapan

Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang di-

gunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada

sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk

menghasilkan barang.

267267

267267

267

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

d.

Berdasarkan faktor penyebarannya

, pranata sosial dapat

dibedakan menjadi

general institutions

dan

restricted institutions.

1)

General institutions

adalah bentuk pranata

sosial yang diketahui dan dipahami

masyarakat secara umum. Misalnya

keberadaan agama dalam kehidupan.

2)

Restricted institutions

adalah bentuk pranata

sosial yang hanya dipahami oleh anggota

kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan

ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,

Buddha, Kong Hu Cu, atau berbagai aliran

kepercayaan lainnya.

e.

Berdasarkan fungsinya

, pranata sosial dapat dibedakan

menjadi

cooperative institutions

dan

regulative institutions

.

1)

Cooperative institutions

adalah bentuk pranata sosial yang

berupa kesatuan pola dan tata cara tertentu. Misalnya

pranata perdagangan dan pranata industri.

2)

Regulative institutions

adalah bentuk pranata sosial yang

bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai

atau norma-norma yang berkembang di masyarakat.

Misal-

nya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).

4.4.

4.4.

4.

Macam-Macam Pranata

Macam-Macam Pranata

Macam-Macam Pranata

Macam-Macam Pranata

Macam-Macam Pranata

Pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang

mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan

pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yang telah dijelaskan

di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi.

Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam

pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata

sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara

lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata

pendidikan, dan pranata politik.

a.a.

a.a.

a.

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang

meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan

perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang

dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata

keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan

kelangsungan hidup masyarakat.

1)1)

1)1)

1)

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian Ktian K

tian Ktian K

tian K

eluareluar

eluareluar

eluar

gaga

gaga

ga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar

di masyarakat. Satuan kekerabatan dapat disebut keluarga

disebabkan adanya perkawinan atau keturunan.

Menurut Koentjaraningrat, pranata

sosial adalah suatu sistem kelakuan

dan hubungan yang berpusat pada

aktivitas untuk memenuhi kom-

pleksitas kebutuhan khusus dalam

kehidupan manusia.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok,

memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.

268268

268268

268

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan adalah

suatu ikatan batin antara seorang pria dan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang

kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dapat dibedakan

menjadi keluarga inti dan keluarga luas.

a) Keluarga inti atau batih (

nuclear family)

adalah satuan

kekerabatan yang terdiri atas ayah dan ibu (orang tua)

beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga

keluarga inti yang belum atau tidak mempunyai anak.

b) Keluarga luas (

extended family

) adalah satuan kekerabatan

yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari

satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga

yang memiliki kakek atau nenek, paman atau bibi,

keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah.

Keluarga dianggap sebagai satuan sosial mendasar yang

akan membentuk arah pergaulan bagi masyarakat luas.

Artinya, keluarga yang serasi dan harmonis akan membentuk

lingkungan masyarakat yang harmonis pula, demikian juga

sebaliknya.

2)2)

2)2)

2)

Peran atau Fungsi Pranata Keluarga

Peran atau Fungsi Pranata Keluarga

Peran atau Fungsi Pranata Keluarga

Peran atau Fungsi Pranata Keluarga

Peran atau Fungsi Pranata Keluarga

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial,

pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi,

Berikut ini beberapa fungsi keluarga.

a)

Fungsi reproduksi

; keluarga merupakan

sarana untuk memperoleh keturunan

secara sehat, terencana, terhormat, sesuai

dengan ajaran agama, dan sah di mata

hukum.

b)

Fungsi keagamaan

; pada umumnya suatu

keluarga penganut agama tertentu akan

menurunkan agama atau kepercayaannya

kepada anak-anaknya. Anak-anak akan

diajari cara berdoa atau beribadah sesuai dengan keyakinan

orang tuanya sejak dini. Dalam kehidupan sehari-hari

terkadang kita temui keluarga yang terdiri atas berbagai

macam agama di dalamnya, akan tetapi prosentasenya

sangat kecil.

c)

Fungsi ekonomi

; keluarga merupakan suatu wadah dalam

usaha mengembangkan serta mengatur potensi dan

kemampuan ekonomi. Di masyarakat pedesaan atau

pertanian, keluarga merupakan sumber tenaga kerja,

mereka bersama-sama mengelola lahan pertanian sesuai

dengan kemampuan dan tenaga masing-masing.

Sumber:

Femina,

15 - 21 Maret 2001

Gambar 12.6

Mempunyai keturunan

adalah salah satu fungsi keluarga.

269269

269269

269

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Sumber:

Femina,

15 - 21 Maret 2001

Gambar 12.7

Pengenalan aturan

d)

Fungsi afeksi

; norma afeksi ada dan diadakan

oleh para orang tua untuk mewujudkan rasa

kasih sayang dan rasa cinta, sehingga dapat

menjaga perasaan masing-masing anggota

keluarga agar tercipta kerukunan dan

keharmonisan hubungan di dalam keluarga.

Fungsi afeksi berisi norma atau ketentuan

tak tertulis mengenai bagaimana seseorang

harus bersikap atau berperilaku di dalam

keluarga dan masyarakat. Norma afeksi

penting ditanamkan pada anak-anak sejak

dini agar anak dapat mengenal, mematuhi,

dan membiasakan diri dalam perilakunya sehari-hari.

e)

Fungsi sosialisasi

; memberikan pemahaman tentang bagaimana

seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan

orang lain dalam keluarga. Anak-anak telah dikenalkan

dengan kedudukan dan status tiap-tiap anggota keluarga dan

kerabat lainnya. Dengan demikian, anak secara tidak langsung

telah belajar dengan orang lain dalam keluarga dan kerabat,

sehingga mereka bisa membedakan sikap dan cara bicaranya

saat ber-interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya,

sikap terhadap kakek tentu berbeda dengan sikap terhadap

adik atau keponakan.

f)

Fungsi penentuan status

; melalui keluarga seorang anak

memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, jenis

kelamin, hak waris, tempat dan tanggal lahir, dan sebagainya.

g)

Fungsi pendidikan

; keluarga merupakan satuan

kekerabatan yang pertama kali dikenal oleh

anak, sehingga di keluargalah anak memperoleh

pendidikan pertamanya dari orang tua atau

kerabat lainnya. Orang tua, dalam hal ini ayah

dan ibu memiliki tanggung jawab yang sama

untuk memberikan dasar pendidikan yang baik

bagi anak sebelum mereka memasuki masa

bermain di lingkungan dan sekolahnya.

h)

Fungsi perlindungan

; keluarga merupakan tempat

berlindung lahir batin bagi anak khususnya dan

bagi seluruh anggota keluarga pada umumnya.

Berdasarkan fungsi ini, anak atau anggota keluarga lain

merasa aman, nyaman, dan dapat menerima curahan kasih

sayang dari orang tua atau dari sesama anggota keluarga.

Mengingat arti penting pranata keluarga tersebut, maka

perlu diciptakan suasana keluarga yang harmonis sehingga

dapat digunakan sebagai tempat pendidikan anak yang

pertama dan utama.

Beberapa sistem keluarga atau

sistem kekerabatan yang dianut

oleh masyarakat Indonesia yaitu

sistem bilateral (menghitung

hubungan keluarga melalui pihak

ayah dan ibu) dan sistem keluarga

unilateral (menghitung garis

hubungan keluarga dari satu pihak

saja) yaitu pihak ayah yang disebut

patrilineal atau pihak ibu

disebut

matri

lineal.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

270270

270270

270

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Sumber:

Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,

2004

Gambar 12.8

Kaligrafi, salah satu bentuk

karya seni yang bernapaskan keagamaan.

b.b.

b.b.

b.

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

1)1)

1)1)

1)

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian Atian A

tian Atian A

tian A

gamagama

gamagama

gama

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang ber-

hubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia

dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi,

agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga

aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang sebenar-

nya berbeda dengan agama.

2)2)

2)2)

2)

Peran atau Fungsi Pranata Agama

Peran atau Fungsi Pranata Agama

Peran atau Fungsi Pranata Agama

Peran atau Fungsi Pranata Agama

Peran atau Fungsi Pranata Agama

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat penganut

agama. Berbagai jenis agama dan kepercayaan tumbuh dan

berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka diperlukan suatu pranata, yaitu norma yang mengatur

hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, dan

antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketenteraman dan

kedamaian batin dapat dikembangkan.

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata agama

memiliki beberapa fungsi berikut ini.

1)

Fungsi ajaran atau aturan

; memberi tujuan atau orientasi sehingga

timbul rasa saling hormat antarsesama manusia. Agama juga

dapat menumbuhkan sikap disiplin, pengendalian diri, dan

mengembangkan rasa kepekaan sosial. Tiap-tiap ajaran agama

pada dasarnya mengarah ke satu tujuan, yaitu kebaikan.

2)

Fungsi hukum

; memberikan aturan yang jelas terhadap tingkah

laku manusia akan hal-hal yang dianggap benar dan hal-hal

yang dianggap salah.

3)

Fungsi sosial

; sehubungan dengan fungsi hukum,

aturan agama juga dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sosial manusia, yaitu sebagai dasar

aturan kesusilaan dalam masyarakat, misal-

nya dalam masalah ekonomi, pendidikan,

kesehatan, perkawinan, kesenian, arsitektur

bangunan, dan lain-lain.

4)

Fungsi ritual

; ajaran agama memiliki cara-cara

ibadah khusus yang tentu saja berbeda

dengan agama lainnya.

Tulislah menurut pendapat kalian masing-masing, ciri keluarga ideal! Sebutkan pula alasan-

alasannya! Bandingkan dengan pendapat teman kalian dalam sebuah diskusi kelompok!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

271271

271271

271

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Seseorang yang telah menentukan agamanya, harus mau

menjalankan ibadah sesuai yang diperintahkan Tuhan dengan

ikhlas sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci.

Dengan mendalami dan memahami ajaran agama, seseorang

akan mengetahui sanksi yang akan diterimanya jika ia

melakukan pelanggaran. Hal ini akan membuat orang

melakukan pengendalian diri agar dapat selalu menjauhi

larangan-Nya dan berusaha selalu melakukan perintah-Nya.

5)

Fungsi transformatif

; agama dapat mendorong manusia untuk

melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Misalnya,

dengan agama, umat manusia mampu menciptakan karya-

karya seni besar, seperti candi, masjid, dan bangunan-

bangunan lainnya; penyebab timbulnya penjelajahan samudra

salah satunya didorong oleh keinginan menyebarkan agama.

Pada umumnya, suatu agama memiliki aturan yang berbeda

dengan ajaran agama lain. Oleh karena itu, kita harus dapat

menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat agar tidak terjebak

dalam fanatisme agama yang berlebihan. Dengan kata lain, kita

harus mampu menyeimbangkan antara hubungan vertikal kita

dengan Tuhan (melalui ajaran agama) dan hubungan horizontal

kita dengan sesama manusia atau masyarakat. Bila keadaan ini dapat

kita ciptakan dan pelihara, maka akan tercipta suatu kehidupan

keagamaan yang serasi dan saling menghormati sebagaimana

termuat dalam butir II sila I Pancasila, “

Hormat menghormati dan

bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan

yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup”.

Apa yang mendasari kita untuk harus menghormati antarpemeluk agama?

Apa yang terjadi jika suatu ajaran agama dilakukan dengan fanatisme yang tinggi?

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

c.c.

c.c.

c.

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

1)1)

1)1)

1)

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian Ektian Ek

tian Ektian Ek

tian Ek

onomionomi

onomionomi

onomi

Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai

asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang

serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan

perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata

tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, atau

barang-barang berharga lainnya.

2)2)

2)2)

2)

Peran atau Fungsi Pranata Ekonomi

Peran atau Fungsi Pranata Ekonomi

Peran atau Fungsi Pranata Ekonomi

Peran atau Fungsi Pranata Ekonomi

Peran atau Fungsi Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial yang

mengatur kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan

konsumsi barang/jasa yang dibutuhkan manusia.

272272

272272

272

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam

rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat

agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam

perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi muncul sejak

adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai

membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk pal-

ing sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya

sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk

kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit

untuk diterapkan.

Secara umum, peran-peran pranata ekonomi dapat dibedakan

atas peran pranata ekonomi produksi, peran pranata ekonomi

distribusi, dan peran pranata ekonomi konsumsi.

a) Peran pranata ekonomi produksi

Kegiatan produksi meliputi unsur-unsur bahan dasar,

modal, tenaga kerja, dan manajemen. Pemanfaatan unsur-

unsur produksi tersebut harus melalui aturan yang berlaku

agar tercapai suatu keseimbangan dan keadilan sosial.

Sebagai contoh, penggunaan tenaga kerja harus memenuhi

beberapa syarat, antara lain, usia pekerja, jam kerja, jam

lembur, upah kerja, hak cuti, dan sebagainya.

Di dalam pemanfaatan sumber daya alam, pranata ekonomi

berperan dalam menjaga keseimbangan dalam pemanfaatan-

nya. Aturan-aturan dibuat sedemikian rupa sehingga para

pelaku produksi dapat memanfaatkan ketersediaan sumber

daya alam secara efektif dan efisien. Beberapa aturan dalam

pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, antara lain,

dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

(1)

Monopoli pemerintah

; dilakukan oleh negara untuk

menjamin ketersediaan suatu sumber produksi.

Pada umumnya sumber-sumber produksi tersebut

sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang

banyak, misalnya minyak, air, listrik, dan lain-lain.

(2)

Monopoli swasta

; dilakukan oleh pihak swasta melalui

perjanjian atau kontrak kerja khusus dengan pemerintah

untuk memanfaatkan suatu sumber daya alam tertentu.

Contoh monopoli swasta adalah monopoli garam,

monopoli cengkih, Hak Pengusahaan Hutan, dan lain-

lain.

(3)

Kuota

; dilakukan pemerintah untuk membatasi produksi

dan konsumsi terhadap suatu barang atau sumber alam.

Hal ini dimaksudkan agar produksi dan pengolahan

sumber daya alam tersebut dapat dilakukan dengan

hemat atau tidak berlebihan.

273273

273273

273

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

(4)

Proteksi

; dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi

produk lokal dari persaingan produk luar negeri

(impor). Dalam hal ini, pemerintah memandang bahwa

produk lokal akan kalah bersaing dengan produk

impor, sehingga pemerintah menetapkan bea masuk

yang tinggi untuk produk impor tertentu atau bahkan

melarangnya sama sekali.

b) Peran pranata ekonomi distribusi

Distribusi merupakan kegiatan

menyalurkan barang hasil produksi

ke konsumen untuk dikonsumsi.

Pendistribusian penting dilakukan

untuk mencapai kemakmuran

rakyat dengan cara memeratakan

ketercukupan kebutuhan rakyat

akan barang atau jasa. Dengan

adanya proses distribusi, maka

produsen dapat menjual hasil

produknya dan konsumen dapat

memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Melalui

distribusi pulalah, arus perdagangan dapat berjalan.

c) Peran pranata ekonomi konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan

atau menggunakan nilai guna suatu barang

atau jasa. Penggunaan atau pemanfaatan nilai

guna barang atau jasa tersebut dapat dilaku-

kan sekaligus ataupun secara berangsur-

angsur. Pemenuhan kebutuhan manusia dalam

berkonsumsi dipengaruhi oleh kemampuan

manusia yang diukur melalui tingkat pen-

dapatan atau penghasilan. Hal yang harus diperhatikan

adalah kebutuhan manusia dalam berkonsumsi tidak

terbatas, sedangkan kemampuan manusia terbatas. Oleh

karena itu, manusia harus pandai-pandai membelanja-kan

uangnya sesuai dengan tingkat kebutuhan.

Berdasarkan peran-peran tersebut, dapatlah disimpulkan

bahwa peran atau fungsi pokok pranata ekonomi adalah mengatur

kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi agar dapat berjalan

dengan lancar, tertib dan dapat memberi hasil yang maksimal

dengan meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan.

Sumber:

Indonesian Heritage-Manusia dan Lingkungan,

2002

Gambar 12.9

Salah satu kegiatan distribusi.

Sektor-sektor yang membentuk

sruktur dalam pranata ekonomi

meliputi sektor agraris, sektor

industri, dan sektor perdagangan

yang merupakan aktivitas pe-

nyaluran

barang dari produsen ke

konsumen.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

Apa yang terjadi jika pemenuhan kebutuhan konsumsi tidak disesuaikan dengan

kemampuan? Mengapa sumber-sumber produksi yang menyangkut hajat hidup or-

ang banyak harus dikuasai negara?

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

274274

274274

274

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

d.d.

d.d.

d.

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

1)1)

1)1)

1)

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian Ptian P

tian Ptian P

tian P

endidikendidik

endidikendidik

endidik

anan

anan

an

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha untuk mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia,

pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan

pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal).

Pada perkembangannya, ada beberapa ahli

sosiologi yang menambahkan satu golongan

pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh

melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari

(pendidikan informal).

2)2)

2)2)

2)

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Peran atau Fungsi Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia

agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak.

Persiapan-persiapan yang dimaksud, meliputi kegiatan dalam:

a) meningkatkan potensi, kreativitas, dan kemampuan diri;

b) membentuk kepribadian dan pola pikir yang logis dan

sistematis; serta

c) mengembangkan sikap cinta tanah air.

Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan

membentuk sikap mental yang cocok dengan kehidupan di masa

sekarang dan yang akan datang.

Sumber:

Gerbang, Edisi 3. Th. 11,

September 2002

Gambar 12.10

Sekolah sebagai

sarana pembentukan sikap mental

yang logis dan sistematis.

Bagaimana pendapat kalian tentang pemberlakuan Program Wajib Belajar 9 tahun?

Adakah dampak dari pemberlakuan Program Wajib Belajar tersebut dengan

peningkatan jumlah siswa di daerah kalian?

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

e.e.

e.e.

e.

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

1)1)

1)1)

1)

PP

PP

P

engerenger

engerenger

enger

tian Ptian P

tian Ptian P

tian P

olitikolitik

olitikolitik

olitik

Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau

kenegaraan, meliputi segala urusan dan tindakan atau

kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara

lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua

usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh,

menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam

kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.

275275

275275

275

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis

ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua

aktivitas politik dalam masyarakat atau negara. Di Indonesia,

pranata politik tersusun secara hierarki, berikut ini.

a) Pancasila

b) Undang-Undang Dasar 1945

c) Ketetapan MPR

d) Undang-Undang

e) Peraturan Pemerintah

f) Keputusan Presiden

g) Keputusan Menteri

h) Peraturan Daerah

Pranata-pranata tersebut diciptakan masyarakat Indonesia

sesuai dengan jenjang kewenangannya masing-masing, dan

dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan

negara.

2)2)

2)2)

2)

Fungsi atau Peran Pranata Politik

Fungsi atau Peran Pranata Politik

Fungsi atau Peran Pranata Politik

Fungsi atau Peran Pranata Politik

Fungsi atau Peran Pranata Politik

Seperti halnya pranata sosial lainnya, pranata politik juga mem-

punyai peran atau fungsi. Beberapa peran atau fungsi pranata

politik, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.

a)

Pelindung dan penyaluran aspirasi/hak asasi manusia

; sesuai

dengan UUD’45, bahwa masyarakat mempunyai hak dan

kewajiban yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka rakyat berhak

berpolitik sejauh tetap mematuhi kaidah-kaidah politik

yang telah ditetapkan.

b)

Memberikan pembelajaran politik bagi

masyarakat

; dalam hal ini rakyat secara

langsung mulai dilibatkan dalam proses

penentuan kebijakan. Rakyat ditempat-

kan sebagai subjek dan bukannya objek

kebijakan. Dengan cara ini, akan dapat

tercapai keberhasilan pembangunan dan

meningkatkan stabilitas sosial.

c)

Meningkatkan kesadaran berpolitik di

kalangan masyarakat

; hal ini terlihat dari

meningkatnya keikutsertaan masyarakat

dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya

pemerintahan, dan adanya tuntutan transparansi dan

akuntabilitas pemerintah.

Sumber:

Tempo,

21 Maret 2004

Gambar 12.11

Pemilu, salah satu bentuk

pelaksanaan pranata politik.

Sebut dan jelaskan pelaksanaan pranata politik yang pernah dilakukan di lingkungan

tempat tinggal kalian!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

276276

276276

276

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

*

Bentuk-bentuk hubungan sosial dibedakan menjadi hubungn sosial

asosiatif dan disosiatif.

*

Bentuk hubungan sosial asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, asimilasi

dan akulturasi.

*

Bentuk hubungan disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan per-

tentangan atau perselisihan.

*

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang

berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan

khusus dalam masyarakat.

*

Ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial antara lain mempunyai simbol, tata

tertib dan tradisi, nilai, tujuan, usia lebih lama serta memiliki alat kelengkapan.

*

Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dibedakan menjadi

crescive

institutions

dan

enacted institutions.

*

Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat, pranata sosial

dibedakan menjadi

basic institutions

dan

subsidiary institutions.

*

Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan

menjadi

approved institutions

dan

unsanctioned institutions

.

*

Berdasarkan faktor penyebarannya pranata sosial dibedakan menjadi

gen-

eral institutions

dan

restricted institutions

.

*

Berdasarkan fungsinya, pranata sosial dibedakan menjadi

cooperative in-

stitutions

dan

regulative institutions

.

*

Macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi,

pranata pendidikan, dan pranata politik.

*

Pranata keluarga mempunyai peran atau fungsi antara lain, fungsi reproduksi,

fungsi keagamaan, fungsi ekonomi, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, fungsi

penentuan status, fungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan.

*

Pranata agama memiliki beberapa fungsi antara lain, fungsi ajaran atau

aturan, fungsi hukum, fungsi ritual, dan fungsi transformatif.

*

Pranata ekonomi memiliki fungsi dan peranan dalam fungsi produksi, fungsi

distribusi, dan fungsi konsumsi.

*

Pranata pendidikan mempunyai fungsi meningkatkan potensi, kreativitas

dan kemampuan diri, membentuk kepribadian dan pola pikir

yang

sistematis,

serta mengembangkan sikap cinta tanah air.

*

Pranata politik memiliki fungsi dan peranan sebagai pelindung dan penyaluran

aspirasi atau hak asasi manusia, memberikan pembelajaran bagi

masyarakat, serta meningkatkan kesadarannya berpolitik di kalangan

masyarakat.

277277

277277

277

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Berikut adalah fungsi pranata sosial secara umum,

kecuali

... .

a.

memberikan pedoman kepada anggota masyarakat

b.

menumbuhkan harapan kemajuan bagi masyarakat

c.

menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat

d. memberikan pegangan kepada masyarakat

2. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi ... .

a.

approved institutions

dan

unsanctioned institutions

b.

general institutions

dan

restrictid institutions

c.

basic institutions

dan

subsidiary institutions

d.

cooperative institutions

dan

regulative institutions

3. Pelaksanaan norma atau ketentuan tak tertulis mengenai bagaimana sese-

orang harus bersikap atau berperilaku di dalam keluarga dan masyarakat

merupakan bentuk ... dalam keluarga.

a.

fungsi afektif

c. fungsi sosialisasi

b.

fungsi reproduksi

d. fungsi pendidikan

4. Berikut merupakan fungsi pranata keluarga,

kecuali

... .

a.

fungsi afeksi

c. fungsi perlindungan

b.

fungsi transformatif

d. fungsi sosialisasi

5. Suatu pranata sosial yang dianggap kurang penting disebut dengan ... .

a.

subsidiary institution

c.

primary institution

b.

unsanctioned institution

d.

enacted institution

6. Munculnya corak-corak kebudayaan yang bernapaskan agama merupakan

salah satu wujud adanya fungsi ... .

a.

ritual

c. ajaran

b.

transformatif

d. sosial

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa menjalin hubungan dengan manusia

lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hubungan yang terjalin

ada yang dapat mempererat jalinan kelompok yang disebut hubungan asosiatif

dan ada kalanya hubungan yang terbentuk dapat menggoyahkan solidaritas

kelompok yang disebut hubungan disosiatif. Oleh karena itu untuk mengatur

berbagai hubungan masyarakat tersebut diperlukan pranata sosial yang akan

memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam bersikap dan

bertingkah laku. Sebagai bagian dari anggota masyarakat sudah seharusnya

kita bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan pranata sosial yang berlaku di

masyarakat agar tercipta kehidupan masyarakat yang serasi dan harmonis.

278278

278278

278

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

7. Cabang-cabang produksi yang penting dan menyangkut hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara. Hal ini merupakan salah satu bentuk pranata

ekonomi yang dikuatkan melalui ... .

a.

pasal 32 UUD ‘45

c. pasal 34 UUD ‘45

b.

pasal 33 UUD ‘45

d. pasal 35 UUD ‘ 45

8. Berikut ini yang

bukan

merupakan ciri-ciri pranata sosial adalah ... .

a.

memiliki simbol atau lambang

b.

memilki tata tertib dan tradisi

c.

memiliki tujuan

d. merupakan suatu cara bertindak

9. Pranata ekonomi berkaitan erat dengan kegiatan ... .

a.

produksi, distribusi, dan konsumsi

b.

penyiapan tenaga kerja terampil

c.

tersedianya sarana dan prasarana kesejahteraan

d. terbentuknya pola-pola pemenuhan kebutuhan

10. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk membatasi produksi dan

konsumsi terhadap suatu barang atau sumber alam, agar produksi dan

pengolahan sumber daya alam tersebut dapat dilakukan dengan hemat

atau tidak berlebihan, disebut ... .

a.

proteksi

c.

hak pengusahaan

b.

monopoli

d.

kuota

11. Contoh

crescive institutions

adalah ... .

a.

pembangunan bank

c. tata cara perkawinan

b.

prostitusi

d.

pelaksanaan ibadah agama

12. Terjadinya penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa merupakan

salah satu bentuk adanya .... dalam pranata agama.

a.

fungsi sosial

c. fungsi ajaran

b.

fungsi ritual

d. fungsi transformatif

13. Pemilikan simbol sendiri pada setiap pranata sosial dimaksudkan untuk ... .

a.

menandai tingkat usia pranata sosial

b.

menunjukkan adanya tata tertib pranata

c.

menandai kekhasan suatu pranata

d. menyatakan adanya ideologi tersendiri

14. Tradisi pertunangan sebelum dilakukan perkawinan merupakan tradisi

warisan nenek moyang yang masih dilakukan sampai sekarang dalam

pranata keluarga. Hal tersebut menunjukkan salah satu karakteristik

pranata sosial yaitu ... .

a.

mempunyai simbol

c. memiliki kelengkapan

b.

mempunyai tujuan

d. memiliki usia lebih lama

15. Bentuk-bentuk perilaku penyimpangan seperti perjudian, prostitusi,

pencurian,

mabuk-mabukan dan sebagainya, dilihat dari sudut penerimaan

masyarakat, dikelompokkan dalam pranata sosial yang disebut ... .

a.

approved institutions

c.

basic institutions

b.

unsanctioned institutions

d.

subsidiary institutions

279279

279279

279

Bab 12 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

16. Untuk menyalurkan aspirasi semua lapisan masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, pemerintah membentuk lembaga legislatif yang

dipilih rakyat melalui pemilu. Pranata yang mengatur sistem ini adalah ... .

a.

sosial

c.

hukum

b.

politik

d. ekonomi

17. Orang tua membimbing dan mendidik anak-anaknya untuk bersikap sesuai

dengan nilai dan norma sosial di masyarakat. Hal tersebut menunjukkan

bahwa pranata keluarga mempunyai fungsi sebagai ... .

a.

fungsi afeksi

c. fungsi sosialisasi

b.

fungsi pengawasan

d. fungsi pendidikan

18. Sumber-sumber daya yang penting dan menyangkut hajat hidup orang

banyak seperti minyak bumi, listrik dan lain-lain dikelola dan dikuasai

oleh negara. Hal tersebut menunjukkan adanya kebijakan dalam pranata

ekonomi berupa ... .

a.

monopoli pemerintah

c.

proteksi

b.

monopoli swasta

d.

kuota

19. Seorang individu yang menempuh pendidikan sampai jenjang yang tinggi

secara tidak langsung mengurangi jumlah angkatan kerja. Hal tersebut

merupakan peran pranata pendidikan yang bersifat ... .

a.

laten

c. intensif

b.

manifes

d. imajiner

20. Adanya berbagai bentuk seni arsitektur tempat-tempat ibadah, serta karya

seni lain seperti kaligrafi, seni patung, relief merupakan peran pranata agama

berupa ... .

a.

fungsi aturan

c. fungsi ritual

b.

fungsi sosial

d. fungsi transformatif

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Jelaskan bentuk-bentuk kerja sama dengan disertai contoh masing-masing!

2. Jelaskan peran pranata pendidikan bagi perkembangan seorang individu!

3. Bagaimana peranan atau fungsi dari pranata politik dalam kehidupan

kalian? Jelaskan dengan disertai contohnya!

4. Jelaskan perbedaan pendidikan formal dan nonformal!

5. Jelaskan fungsi reproduksi pranata keluarga!

6. Mengapa keluarga dianggap sebagai media sosialisasi yang pertama dan utama?

7. Mengapa kita harus menghindari fanatisme yang berlebihan dalam

menjalankan ibadah?

8. Jelaskan fungsi pranata keluarga sebagai penentu kedudukan status disertai

dengan contoh!

9. Apakah yang dimaksud

approved institutions

dan

unsactioned institutions?

Berilah contoh masing-masing 3 yang ada di lingkungan tempat tinggalmu!

10. Mengapa pranata ekonomi diperlukan dalam kehidupan masyarakat?

Berilah contoh fungsi pranata ekonomi yang ada di lingkungan kalian!